Translate

December 1, 2010

Hipnotisme Forensik

Dalam bidang hukum, partisipasi psikologi ditunjukkan dengan kehadiran psikolog forensik. Psikolog ini umum di jumpai di kantor polisi, pengadilan, atau penjara untuk membantu mendeteksi dan mencegah kejahtan. Mereka juga bertugas memberi assesment dan merehabilitasi orang-orang yang di dakwa melakukan kejahatan. Di tahun 1980-an, hipnoisme mulai menarik perhatian untuk dijadikan bagian dari pelaksanaan tugas psikolog forensik.

Hipnosis forensik berkaitan dengan penerapan hipnotisme dalam penegakan hukum, khususnya dalam mengumpulkan informasi dari saksi mata dan korban untuk embantu mengungkap kasus kriminal. Hipnotis forensik bekerja dengan cara memanggil kembali ingatan yang sudah tidak jelas dan terkikis dalam perjalanan waktu. Hasil rekonstruksi ingatan itu disebut hypnotically refreshed memory (ingatan yang disegarkan dengan hipnotis) dan bila dilaporkan harus disertai rekaman audio visual.

Sekilas , pengalaman ini terkesan luar biasa. Ingatan memang bisa disegarkan kembali dengan membawa klien ke situasi awal. Meski demikian, kita sebaiknya tidak begitu aja percaya dengan ingatan yang muncul. Setiap respon klien harus dicek kembali kebenarannya. Psikolog Martin Orne mengemukakan, orang dewasa yang masuk dalam trans hipnotik tidak melihat masa kanak-kanaknya persis seperti di masa silam, tetapi melihatnya dalam perspektif orang dewasa. Pandangan ini kemudian mengandung konflik konseptual yang dikenal dengan nama “false memory syndrome (sindrom memori yang keliru)”.

Penelitian Elizabeth F Loftus dalam buku Eyewitness Testimony menunjukkan bahwa memori manusia rawan mengalami distorsi atau gangguan. Dalam penelitiannya, Loftus menemukan bahwaingatan saksi mata dipengaruhi oleh dugaan pribadi dan variable sosial. Sejumlah subjek yang diminta menonton suatu kecelakaan mobil member jawaban yang berbeda-beda ketika ditanyai tentang kecepatan mobil. Perbedaan jawaban dipengaruhi oleh pilihan kata (diksi). Kata “menyentuh”, “menabrak”, atau “menghantam” memiliki pengaruh bagi ingatan subjek mengenai kecepatan kendaraan. Kata “menhantam” akan membuat kecepatan mobil lebih tinggi dibandingksn dengan kata “menyentuh”. Karena itu, wajar saja bila penggunaan hypnosis forensic masih controversial karena pengadilan masih cenderung menganggap informasi yang diperoleh lewat hypnosis tidak reliable.

Hipnosis forensic dilakukan lewat prosedur yang disebut forensic hypnosis interview (wawancara hipnosis forensik). Untuk bisa berpraktik dibutuhkan pendidikan khusus dan sertifikasi. Di Amerika Serikat, hipnotisme forensic di negara bagian Texas. Polisi menggunakannya sebagai salah satu tekhnik pengumpulan data. Polisi dilatih khusus untuk itu dan diberi sertifikat sebagai tanda kelulusan. Sertifikat ini secara resmi dikeluarkan oleh Texas Commission on Law Enforcement Officers Standarization Education (TCLEOSE).

Bawah-sadar kita bukanlah ruang yang tertata rapi yang di dalamnya bermacam pengalaman sudah dikelompokkan dengan jelas menurut jenisnya. Ingatan-ingatan yang masuk ke dalam bawah-sadar tetap berinteraksi dan mempengaruhi cara kerja kesadaran sehingga diperlukan kemampuan untuk memilah antara ingatan rekonstruktif dan ingatan produktif. Karena itu, dalam mengguakan hipnotisme forensic, kita selalu peru memandang hipnotisme sebagai pelegkap bagi metode-metode pengumpulan data yang lain. Informasi yang diterima dari saksi atau korban masih perlu dicek silang kebenarannya.

No comments:

Post a Comment