Translate

December 19, 2012

Hello Goodbye


Ini bukan review filmnya Atiqah Hasiholan sama Ryo Dwanto yang bersetting di Busan Korea Selatan, mungkin ada kesamaan judul namun ini adalah unek unek dan isi hatiku yang sudah lelah, sudah mulai emosi menghadapi kelakuannya… Oh, Ya Allah hold my hand, I believe you are always by my side, show me the right way…

Separah inikah, sebenci itukah kamu? Bahkan tak pernah ku tahu apa salahku, apa yang telah aku perbuat padamu sampai sebegitu jauhnya kau menghindari aku. Sepatah kata pun tak mau kau ucapkan hanya Diam, Diam, dan Diam…

Apa kamu tahu, Diammu itu yang menyakitiku. Diammu yang membuatku bingung ada apa gerangan, ada apa denganmu??? Aku terus menanti untuk satu kata namun sampai hari ini hanya diam itu yang kau tunjukkan padaku.. Jangan sampai kesabaranku habis dan aku pastikan ketika semuanya terlanjur tersembunyi di lipatan waktu kamu akan menyesal atas apa yang kamu perbuat padaku. Ketika kamu menyadari semuanya, sudah terlambat, aku hanya manusia biasa dan kesabaranku pun berbatas.

Jawab aku, berikan penjelasan, ungkapkan apa yang membuatmu membisu tak bicara padaku. Kamu egois, terlalu egois. Dimana dirimu yang ku sanjung sang pencerah disetiap kabut mengelayutiku. Dimana dirimu yang ku puja sang pelipur lara dikala sedihku, dikala semua orang tak berpihak padaku. Dimana dirimu yang kukenal dulu yang selalu mampu membuatku tertawa bahkan di saat saat terburuk yang ku alami.

Untuk kau ketahui, aku mulai jenuh mencari dan terus mencari alasanmu, aku sudah lelah menanti sebuah penjelasan, air mataku sudah mulai mengering untuk sebait doa setiap malam tapi kamu masih saja membisu dan membisu..

Bila berpisah adalah inginmu, mari kita berpisah baik baik bukan dengan diam dan saling menjauh seperti ini. Bila meninggalkanku adalah maumu, silahkan aku rela walau butuh waktu untuk ikhlas namun tolong sebelum kamu pergi ceritakan, ungkapkan  padaku apa yang salah, ada apa denganmu??

Ada apa dibalik diammu? Ada apa dibalik bisumu? Ada apa dengan diriku dan dirimu?


PS: Terlalu egoisko jadi orang… Inikah yang kau bilang sifatmu yang tenang, rendah hati dan penyayang, ternyata kau yang sok merasa selama ini. Beginikah caramu memperlakukanku? Begini caramu mencintai? Begini caramu menyayangi? Maaf aku tak bisa seperti ini, aku lebih terima kau caci, kau maki dari pada diam, diam dan membisu…   

Dear kamu, terimakasih mungkin aku salah menilaimu tapi sungguh kamu menguras emosiku, menguji kesabaranku terlalu dalam, kamu tahu kan setiap Hello akan di akhiri Goodbye…. Inukah  saatnya kata itu diucapkan??? Jawab aku..

December 12, 2012

H-O-P-E (12-12-12)

It's hard to keep up, when life is moving this fast, especially when you're not ready to move on, when you're too broken to move on.

We are playing a game of make believe, where you make me believe that you love me.
No reasons, no explanations, no excuses and no way of understanding how things could have ever gotten this bad.

I hope one day you'll wake up and feel the way I do. Just so you'll realize the things you put me through…

I have got your name on the tip of my tongue, but trust me, I would never say it.
I have got your voice stuck on replay, but that is ok, I am sure it will go away.
There's just one thing though, I still have you stuck in my heart, and you are not going anywhere.

I hope you miss me, just like I miss you. You are lying to yourself about the one that's making you happy. You know it and I know it…

December 8, 2012

Seperti Seharusnya


Ku terbiasa tersenyum tenang  Walau... Hatiku menangis

Kaulah cerita tertulis dengan pasti Selamanya, dlm pikiranku... Selamanya

Peluk tubuhku untuk sejenak Dan biarkan kita memudar dgn kasih

Biarkan semua seperti seharusnya

Takkan pernah menjadi milikku Lupakan semua tinggalkan ini
Ku kan tenang, dan kau kan pergi

Berjalanlah walau habis terang Ambil cahaya cinta, kuterangi jalanmu
Diantara beribu lainnya Kau tetap... BENDERANG

*************************************************************************************************
Yahh, seperti lirik lagu Noah mungkin sebaiknya seperti ini
Kita kembali ke hakikat diri masing masing
Siapa aku, siapa kamu dan untuk apa kita?
Lebih baik SEPERTI SEHARUSNYA

Toh, bila garis hidup pada akhirnya mempertemukan kita kembali
Perjalanan kita berujung di satu titik yang sama
Itu karena takdir kita, kehendak Dia

Kita jalani sendiri saja, terus menggali diri masing-masing
Bukan salahmu, juga bukan aku yang bodoh
Biarkan semua mengalir apa adanya
Biarkan kehidupan membawa kita ke muara takdir kita

Dan,  semoga meski semua tak sama
Akan ada canggung dan perasaan lain
Kita tepat kita, aku dan kamu
SEPERTI SEHARUSNYA….
 

December 6, 2012

Mengapa DIAM???










Mengapa menghilang, kenapa memberiku DIAM?
Apa kamu risau dan merasa takut untuk berkata jujur?
Aku tak akan menyudutkanmu lebih dari pada itu.

Mengapa terjadi begitu saja?
Bukankah sebelum akhir pasti ada awal
Seperti malam yang selalu didahului oleh siang

Dan kita , tak ada permulaan
Haruskah aku DIAM dan menganggap ini berakhir?

Berikan  aku kabarmu
Agar tak melulu rindu mengantarkamu
Masuk dalam ingatanku…

Cukuplah kali ini, cukup hanya padaku kamu DIAM