Translate

December 19, 2011

Siapa Gerangan...


Siapa gerangan dirimu....

Oh siapakah gerangan dirimu
Yang akan menjadi nafasku
Tambatan hati dan belahan jiwaku

Siapa gerangan dirimu
Yang akan menopangku ketika ku tak mampu lagi berdiri
Yang akan mendukung langkahku yang mulai melemah

Kurindui engkau tambatan hatiku
Kurindu dekapan hangatmu menaungiku
Kurindu bidang dadamu untuk ku bersandar ketika penat datang menghampiri.

Aku membutuhkan ketegasanmu
Untuk menjaga hatiku yang sesungguhnya lemah
Aku perlu bijaksanamu
Untuk menenangkan perasaanku yang sebenarnya rapuh
Aku butuh kekar tanganmu
Untuk menggenggam jemariku berjalan beriring bersamamu

Aku menunggu kedatanganmu
Menjemputku mengarungi kehidupan
Menjadikan aku pendampingmu
Dalam segala situsi saling mendukung

Duhai engkau imamku kelak
Adakah kau rasakan segenap rindu
Yang kutitipkan pada semilir angin
Adakah kau baca segala rasa dihatiku
Yang ku tuliskan pada embun pagi

Disini aku menunggumu, setia menantimu
Menjaga hatiku, memupuk rasa ini hanya untukmu

Bersabarlah sayang seperti aku dalam penantianku
Sesungguhnya aku menyayangimu dengan segenap hatiku
Bahkan ketika aku belum tahu namamu, seperti apa rupamu dan siapa dirimu.

Jangan letih dalam pencarianmu
Sama jua diriku terus bersabar dalam menantimu
Sesungguhnya Allah masih menguji kita
Dia masih menempa kita dalam ujian kehidupan


Hingga kita benar benar siap
Engkau pantas sebagai imamku
Dan aku layak menyempurnakan hidupmu

Teruslah berjuang tanpa lelah cintaku
Disini aku setia menunggumu
Doa tulusku senantiasa mengiringi perjalananmu.

December 15, 2011

Test Imunoserologi (Deteksi Dini Hepatitis)

Penyakit hepatitis merupakan salah satu penyakit yang penularannya sangat mudah dan sulit mendeteksi bahwa orang tersebut terinfeksi selain melalui pemeriksaan darah, karena orang yang terinfeksi akan Nampak sehat seperti orang lain.



Dikenal lima jenis virus hepatitis yang dapat dideteksi dengan uji laboratorium, yaitu : virus hepatitis A (hepatitis A virus, HAV), virus hepatitis B (hepatitis B virus, HBV), virus hepatitis C (hepatitis C virus, HCV), virus hepatitis D (hepatitis D virus, HDV), dan virus hepatitis E (hepatitis E virus, HEV). Virus hepatitis dapat dideteksi dengan pengujian antigen serum, antibodi, DNA, RNA, dan/atau immunoglobulin (IgG dan IgM).



Perbedaan virus-virus hepatitis berdasarkan metode transmisi, masa inkubasi,; ikterik, fase akut dan kronis dari penyakit, status carrier, imunitas, dan laju mortalitas adalah sebagai berikut :

  • Virus Hepatitis A (HAV)

Virus hepatitis A terutama ditransmisikan lewat kontak fekal-oral. Ikterik merupakan tanda awal HAV yang dapat terjadi beberapa hari setelah infeksi virus dan dapat berlangsung selama 12 minggu. Antibodi terhadap HAV, yaitu IgM anti HAV dan IgG anti-HAV digunakan untuk mengkonfirmasi fase infeksi hepatitis A. IgM anti-HAV mengindikasikan fase akut infeksi (infeksi sedang berlangsung); muncul di awal infeksi dan menghilang dalam 2-3 bulan. IgG anti-HAV muncul lebih lambat dan mengindikasikan fase pemulihan, pasca infeksi, atau imunitas. Sekitar 45-50 % penderita HAV dapat memiliki IgG anti-HAV yang menetap seumur hidupnya.

  • Virus Hepatitis B (HBV)

Virus hepatitis B jga disebut hepatitis serum. Terdapat berbagai uji serologik untuk mendiagnosis HBV dan untuk mengetahui daya tular serta prognosis penderita. Uji-uji yang tersedia secara komersial meliputi pemeriksaan antigen permukaan hepatitis B (hepatitis B surface antigen, HBsAg), antibodi HBsAg (anti-HBs), antibodi inti hepatitis B (anti HBc), antibodi IgM spesifik inti hepatitis B (IgM anti HBc), antigen e hepatitis B (HBeAg), antibodi e hepatitis B (anti-HBe).

    • Antigen permukaan hepatitis (HBsAg)

Indikator paling awal untuk mendiagnosis infeksi virus hepatitis B adalah antigen permukaan hepatitis B (HBsAg). Penanda serum ini dapat muncul sekitar 2 minggu setelah penderita terinfeksi, dan akan tetap ada selama fase akut infeksi sampai terbentuk anti-HBs. Jika penanda serum ini tetap ada selam 6 bulan, hepatitis dapat menjadi kronis dan penderita dapat menjadi carrier. Vaksin hepatitis B tidak akan menyebabkan HBsAg positif. Penderita HBsAg positif tidak boleh mendonorkan darah.

    • Antibodi antigen permukaan hepatitis B (anti-HBs)

Fase akut hepatitis B biasanya berlangsung selama 12 minggu, oleh karena itu HBsAg tidak didapati dan terbentuk anti-HBs. Penanda serum ini mengindikasikan pemulihan dan imunitas terhadp virus hepatitis B. IgM anti-HBs akan menentukan apakah penderita masih dalam keadaan infeksius. Titer anti-HBs >10 mIU/ml dan tanpa keberadaan HBsAg, menunjukkan bahwa penderita telah pulih dari infeksi HBV.

December 3, 2011

Membaca Hasil Medical Check Up Anda (Part 3)


Selang waktu yang cukup panjang, saya kembali lagi menulis kelanjutan postingan yang tertunda mengenai Medical Check Up,  berikut beberapa pemeriksaan yang biasa kita temui dalam medical check up baik itu general maupun regular.


G6PD (GLUKOSA 6 PHOSFAT DEHIDROGENASE)

Merupakan pemeriksaan sejenis enzim dalam sel darah merah untuk melihat kerentanan seseorang terhadap anemia hemolitika. Kekurangan G6PD merupakan kelainan genetik terkait gen X yang dibawa kromosom wanita. Nilai normal dalam darah yaitu G6PD negatif
         
Penurunan G6PD terdapat pada anemia hemolitik, infeksi bakteri, infeksi virus, diabetes asidosis.
Peningkatan G6PD dapat juga terjadi karena obat-obatan seperti aspirin, asam askorbat (vitamin C) vitamin K, asetanilid.


BMP (BONE MARROW PUNCTION)

Pemeriksaan mikroskopis sumsum tulang untuk menilai sifat dan aktivitas hemopoetiknya (pembentukan sel darah). Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada penderita yang dicurigai menderita leukemia.
      
Nilai normal rasio M-E (myeloid-eritrosit) atau perbandingan antara leukosit berinti dengan eritrosit berinti yaitu 3 :1 atau 4 :1


HEMOSIDERIN/FERITIN

Hemosiderin adalah cadangan zat besi dalam tubuh yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui ada tidaknya kekurangan zat besi dalam tubuh yang mengarah ke risiko menderita anemia.


PEMERIKSAAN ALKOHOL DALAM PLASMA

Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya intoksikasi alkohol (keracunan alkohol) dan dilakukan untuk kepentingan  medis dan hukum. Peningkatan alkohol darah melebihi 100 mg/dl tergolong dalam intoksikasi alkohol sedang berat dan dapat terjadi pada peminum alkohol kronis, sirosis hati, malnutrisi, kekurangan asam folat, pankreatitis akut (radang pankreas), gastritis (radang lambung), dan hipo-glikemia (rendahnya kadar gula dalam darah).