Translate

December 1, 2010

Hipnotisme Medis/Hipnoterapi

Hipnoterapis menghadapi klien dengan latar belakang psikologis dengan rentang sugestibilitas yang berbeda. Karena itu, menjadi hipnoterapis mempunyai tuntutan yang tidak mudah.

Lewat hipnotisme klinis, klien perlahan-lahan dan lembut diantar menuju dunia bawah-sadarnya. Pikiran dan tubuh klien dibuat santai terlebih dahulu sebelum masuk lebih dalam ke dunia bawah-sadarnya. Ketika mengalami trans, klien tetap bisa menolak sugesti yang diberikan. Tidak bijaksana memaksa mereka berekspresi bila belum ada kesiapan mental. Dalam pertemuan awal, klien mungkin tidak bisa mengingat banyak hal dan merasa seolah-olah sedang bermimpi. Sesi terapi biasanya dirancang dalam beberapa kali pertemuan untuk memperkuat efek sugesti yang diberikan.

Psikologi menawarkan banyak tekhnik terapiutik yang saling melengkapi dalam menghadapi klien. Disinilah pentingnya kreativitas memadukan berbagai teori psikologi dan tekhnik terapiutik ketika berhadapan dengan klien. Terapi relaksasi, behavioral (prilaku), Gestalt, atau humanistis kadang-kadang sudah cukup.

Kesadaran akan pentingnya pengenalan diri membuat hipnoterapi belakangan ini dikembangkan untuk tujuan transpersonal*, yaitu mengantar klien dalam menemukan diri terdalamnya. Hipnoterapis hanya bisa mengantar klien ke gerbang pengalaman transpersonal. Pencapaian diri terdalam adalah upaya pribadi jangka panjang yang bisa dicapai bila dilakukan dengan kedisiplinan dan ketelatenan.

Ada baiknya bagi setiap hipnoterapis untuk lebih mengenal pemahaman transpersonal tentang esensi kepribadian baik lewat praktik pribadi maupun teori-teori psikologi transpersonal.

*Istilah transpersonal ramai digunakan saat ini seiring dengan perkembangan psikologi transpersonal yang dipelopori oleh Abraham Maslow dan Anthony Sutich. Psikologi transpersonal berorientasi pada perubahan diri (self-transformation) dalam perjalanan menemukan diri-terdalam. Ada begitu banyak nama yang diberikan untuk diri-terdalam ini, seperti diri transpersonal, diri tran-sendental, diri sejati, dan jati diri.

No comments:

Post a Comment