Setelah sebelumnya saya menuliskan tentang kesadaran, sekarang kita akan masuk setingkat lebih dalam dari kesadaran itu, yaitu ketidaksadaran. Ketidaksadaran sendiri dibagi menjadi dua lapisan yaitu, ketidaksadaran personal dan ketidaksadaran kolektif. Nah, saya akan menguraikannya satu persatu.
Ketidaksadaran Personal
Pada level lebih dalam dari kesadaran, ada ketidaksadaran personal. Ketidaksadaran ini bersifat relative. Artinya isi ketidaksadaran personal kadang-kadang disadari, kadang-kadang juga tidak. Seseorang mungkin sadar bahwa ucapannya tidak memperhatikan perasaan orang lain, tetapi dilain waktu ia tidak sadar melakukannya lagi. Jadi, isi ketidaksadaran personal masih bisa menjalin kontak dengan kesadaran.
Dalam ketidaksadaran personal ini, ada banyak kompleks. Kompleks disini berarti sekumpulan perasaan, pikiran, dan persepsi yang berhubungan dengan suasana emosial tertentu. Kita kadang-kadang menemukan diri kita atau orang lain menjadi sangat sensitive dengan kata atau ucapan tertentu. Inilah yang disebut kompleks. Kompleks ini seringkali bersumber dari pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan di masa lalu.
Dalam praktiknya, Jung mengidentifikasikan kompleks ini dengan stimulus berupa kata (word association). Bila terapis, misalnya, mengucapkan kata “ibu” kepada kliennya dan klien member isyarat dan respon tidak nyaman, maka kata itu menampilkan kompleksnya. Bisa terjadi bahwa klien memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan dengan ibu yang direpresi dalam ketidaksadaran personalnya.
Kompleks bisa juga keluar lewat mimpi. Orang pada umumnya menganggap mimpi sebagai bunga tidur. Dalam bahasa Jerman ad ungkapan “Träume sind Schäume” (mimpi adalah buih tidur). Jung menolak anggapan seperti itu. Mimpi membawa pesan-pesan penting dari ketidaksadaran kita. Dapat terjadi bahwa seseorang bermimpi bahwa ibunya ingin membunuh dia. Padahal dalam kenyataan, sang ibu sangat mencintainya. Mimpi seperti itu bisa mengatakan tentang konflik dengan ibu jauh di masa lalu yang belum terselesaikan. Karena pentingnya mimpi ini, Jung sering bertanya kepada kliennya, “ Anda punya mimpi yang bisa diceritakan?”
See you next time untuk penjelasan tentang ketidaksadaran kolektif…
No comments:
Post a Comment