Translate

June 16, 2012

Eleven Minutes

Ini bukanlah buku yang baru, tapi setiap kali membacanya saya selalu menemukan hal baru yang bila direnungkan akan sangat bermakna, so simple tapi menggambarkan realita hidup yang sesungguhnya.

Eleven Minutes bercerita tentang kisah hidup dan perjuangan seorang wanita dari pedalaman Brazil bernama Maria, seorang gadis lugu yang memiliki impian besar. Lika liku perjalan hidup dan perjuangan cinta seorang Maria terkemas apik dan selalu ia tuturkan di buku hariannya. Bagaimana perjuangan seorang gadis dari sebuah kota pinggiran di Brazil menjelajah dunia sampai ke bumi eropa untuk satu mimpi tertata manis dengan bahasa elegan seorang Paolo Coelho…

Banyak pelajaran menarik yang bisa dipetik dari buku ini tentang hidup,perjuangan, pengorbanan dan cinta sejati. Salah satu catatan Maria yang paling mengugah hatiku adalah berikut ini:

Dari catatan harian Maria

Alkisah, dulu ada seekor burung jantan yang tampan. Dia punya sepasang sayap yang indah dan tubuhnya berhias bulu beraneka warna yang halus mengkilat. Pendeknya, dia diciptakan untuk terbang bebas di langit biru dan memberi rasa bahagia pada semua makhluk yang memandanginya.

Pada suatu hari, sorang perempuan melihat burung itu dan langsung jatuh hati padanya. Mulutnya menganga penuh kekaguman saat memandangi burung itu terbang membelah langit, jantungnya berdegup kencang, matanya berbinar-binar penuh harap. Dia meminta burung itu membawanya terbang, dan keduanya menari dengan serasi di angkasa. Dia sungguh mengagumi dan memuja burung itu.

Sempat terlintas di benak perempuan itu: Mungkin burung itu ingin berkelana ke puncak-puncak gunung yang jauh! Seketika hatinya risau dan cemas, khawatir hatinya tak mungkin jatuh cinta kepada burung lain. Dan ia merasa sungguh iri, mengapa dia tak bisa terbang bebas sebagaimana burung pujaannya itu. Dan dia merasa kesepian.

June 7, 2012

Temper Tantrum

Pernahkah anda mendapati seorang anak, mungkin putra/puteri sendiri, anak tetangga, ataupun anak yang kita jumpai di suatu tempat yang tiba tiba saja berguling guling di lantai sambil menangis sekencang kencangnya ataukah mengamuk, memukul dan menendang karena keinginannya tidak dipenuhi. Dalam rentang waktu yang singkat dia menjadi anak yang liar, sulit dikendalikan dan didekati. Bagaimana respon anda melihat anak seperti itu?

Kejadian seperti itu merupakan suatu kejadian yang disebut sebagai Temper Tantrums yaitu  suatu luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak terkontrol. Temper Tantrum (untuk selanjutnya disebut sebagai Tantrum) seringkali muncul pada anak usia 15 (lima belas) bulan sampai 6 (enam) tahun.

Tantrum biasa terjadi pada anak yang aktif dengan energi berlimpah. Tantrum juga lebih mudah terjadi pada anak-anak yang dianggap "sulit", dengan ciri-ciri sebagai berikut:
·         Memiliki kebiasaan tidur, makan dan buang air besar tidak teratur.
·         Sulit menyukai situasi, makanan dan orang-orang baru.
·         Lambat beradaptasi terhadap perubahan.
·         Moodnya (suasana hati) lebih sering negatif.
·         Mudah terprovokasi, gampang merasa marah/kesal.
·         Sulit dialihkan perhatiannya.

June 5, 2012

Mengapa Minum Antibiotik Harus Dihabiskan?

Sudah biasa bagi kita apabila sakit dan berobat kedokter kemudian diberikan antibiotic apapun jenisnya, pasti petuah dokter adalah yang ini antibiotic harus dihabiskan ya?? Memangnya Kenapa sih.

Antibiotik itu seperti peluru yang ditembakan kepada bibit penyakit. Ketika ditembak maka bibit penyakit akan tumbang tetapi sesungguhnya dia belum mati (cuma sekarat doang). Saat sekarat bibit penyakit akan menyembuhkan diri dan menggunakan baju perang dari lebih kuat dan kebal. Untuk itulah minum obat antibiotik harus selalu dihabiskan sehingga bibit penyakit sudah mulai tumbang akan langsung mati dan tidak akan hidup lagi sampai ke akar-akarnya.

Nah, walaupun kita sudah merasa sembuh namun antibiotic masih tersisa kita harus tetap meminumnya sampai benar-benar habis karena kalau kita merasa sudah sembuh dan berhenti minum antibiotic   bibit penyakit yang tumbang memiliki kesempatan untuk memulihkan diri dan akan menjadi kuat, dia jadi kebal dengan antibiotik itu, jadi nanti kalau  sakit seperti itu lagi sudah tidak bisa lagi di atasi dengan antibiotic tersebut . Inilah yang disebut resistensi antibiotik. Kalaupun harus disembuhkan bukan dengan obat yang sama tetapi dengan golongan yang lebih tinggi atau dikombinasi pengobatannya.