Bukan saatnya lagi kita saling mencaci, saling menghujat dan saling menghina satu sama lain. Kita negara serumpun, walaupun kadang-kadang kita dibuat geram oleh ulah tetangga kita, berhentilah berprilaku tidak terpuji satu sama lain. Kalau supporter mereka curang, melakukan teror dengan serbuk gatal waktu latihan, menggunakan sinar laser untuk mengganggu konsentrasi pemain kita mari kita balas dengan sportivitas dan fair play, hanya pecundang yang berlaku curang untuk menang. Saya kira tak ada gunanya meladeni hal-hal sepele seperti ini.
Terlepas dari fenomena laser di bukit jalil, timnas Indonesia harus “diwajibkan” mengejar agregat 0-3 dari Malaysia untuk menjadi juara AFF Cup tahun ini. Namun hal itu bukan perkara yang mudah, walaupun partai final leg 2 nanti malam berlangsung di Gelora Bung Karno tetapi harimau Malaya pastilah sudah mempersiapkan strategi yang matang untuk mengantisipasi pesta gol timnas kita. Dan mereka akan tetap mencoba mengaum di sarang Garuda.
Saya seorang supporter timnas Indonesia, sangat mencintai timnas dan so pasti Garuda didadaku. Namun kali ini saya akan menguraikan grafik dan kesiapan tim Malaysia memburu Juara di sarang Garuda, bagaimana kans mereka?
Harimau malaya siap mengaum di sarang Garuda |
Berbekal kemenangan 3-0 di leg pertama bukan tidak mungkin tim Malaysia akan menerapkan strategi bertahan untuk mengamankan posisi mereka, karena hasil seri saja sudah memastikan mereka sebagai jawara di AFF Cup tahun ini. Namun perlu di cermati bersama pola permainan yang mengusung strategi 4-4-2 seperti tim kita, Malaysia memiliki serangan balik yang cepat dan ini yang harus diantisipasi oleh timnas.
Saya sedikit khawatir tekanan dan nafsu untuk mencetak lebih dari tiga gol justru akan menjadi beban mental untuk pemain kita dan ini akan dimanfaatkan oleh tim lawan.
Salah satu yang harus diperhitungkan untuk dikawal ketat adalah Moh. Safee bin Moh. Sali, pemain ini adalah pahlawan timnas Malaysia. Dua gol yang ia lesatkan ke gawang Markus cukup menjadi momok dan saya kira Alfred Riedl cukup jeli untuk membatasi pergerakan Safee nanti malam.
Satu lagi keunggulan tim Malaysia dimana pemain bertahan mereka betul-betul disiplin, kita harus berkaca pada partai semi final leg 2 di kandang Vietnam, bagaimana solidnya pertahanan mereka sehingga Vietnam selaku tuan rumah waktu itu tidak satu pun berhasil membobol gawang Malaysia.
Grafik permainan anak asuh Rajagobal Khrishnasamy ini terus meningkat sepanjang ajang piala AFF 2010. Konsep kolektifitas permainan tim Malaysia juga diperlihatkan membaik seiring tingkat kebugaran mereka seusai berlaga si Asian Games ke-16 di Guangzhou, China, November lalu. Ditunjang dengan pemain-pemain muda yang rata-rata berusia di bawah 23 tahun saya kira ketahan fisik mereka satu poin di atas pemain kita.
Sementara dalam kubu timnas Indonesia, saya yakin akan ada perubahan strategi dari Riedl. Akumulasi kartu kuning yang didapat Okto Maniani membuat saya ragu akan daya dobrak tim Garuda, mengingat sepanjang AFF Cup berlangsung produktifitas dan lebih dari 70% serangan kita berasal dari sisi kiri yang di gawangi Okto dan Nasuha.
Dan, apapun hasilnya nanti malam mari kita sikapi dengan bijak, jangan dengan luapan emosi. Jangan bebani pemain kita dengan target yang terlalu berlebiha, berikan mereka peluang 90 menit untuk mengejar agregat tiga bola dari Malaysia. Tetap menaruh harapan besar sampai peluit akhir di bunyikan dan tetap kita junjung tinggi sportivitas. Menang atau kalah garuda tetap di dada.
Semoga Saja dukungan 80 ribu penonton di GBK mampu memompa semangat dan adrenalin Firman cs, Keep Fighting!!! Nothing Impossible….
No comments:
Post a Comment