Setiap orang memilik cara yang berbeda-beda dalam mengatasi masalah yang mereka hadapi, semua berdasar pada karakter dan kepribadian orang tersebut. Seberapa kuat mereka menghadapi gempuran, sebera tenang mereka dalam situasi terburuk sekalipun kembali pada tingkat keimanan dan karakteristik orang tersebut.
Pada kenyataannya, tekanan yang datang sebenarnya membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan bagaimana orang bereaksi di kemudian hari. Setidaknya ada 4 tipe seseorang dalam menghadapi situsi paling sulit dalam hidupnya.
Tipe pertama; tipe kayu rapuh.
Hanya sedikit tekanan membuat orang ini patah arang, dalam kesehariannya terlihat bagus, namun sebenarnya rapuh sekali di dalam hatinya. Orang dalam tipe ini gampang sekali mengeluh pada saat mendapat kesulitan.
Sedikit saja kesulitan yang didapat, orang ini langsung mengeluh, merasa tak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini perlu berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan hidup.
Majalah Time pernah menyajikan topik generasi kepompong (cacoon generation). Time mengambil contoh di Jepang, di mana banyak orang menjadi sangat lembek karena tidak terbiasa menghadapi kesulitan. Menghadapi orang macam ini, kadang kita harus lebih berani tega. Sesekali mereka perlu belajar dilatih menghadapi kesulitan. Posisikan kita sebagai pendamping mereka.
Tipe kedua, tipe lempeng besi.
Sedikit saja kesulitan yang didapat, orang ini langsung mengeluh, merasa tak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini perlu berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan hidup.
Majalah Time pernah menyajikan topik generasi kepompong (cacoon generation). Time mengambil contoh di Jepang, di mana banyak orang menjadi sangat lembek karena tidak terbiasa menghadapi kesulitan. Menghadapi orang macam ini, kadang kita harus lebih berani tega. Sesekali mereka perlu belajar dilatih menghadapi kesulitan. Posisikan kita sebagai pendamping mereka.
Tipe kedua, tipe lempeng besi.
Orang-orang dalam golongan tipe ini biasanya mampu bertahan dalam tekanan pada awalnya. Namun seperti layaknya besi, ketika situasi menekan itu semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok dan tidak stabil. Demikian juga orang-orang tipe ini. Mereka mampu menghadapi tekanan, tetapi tidak dalam kondisi berlarut-larut.
Tambahan tekanan sedikit saja, membuat mereka menyerah dan putus asa. Satu hal yang menjadi nilai lebih, orang tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah. Tipe lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalau mau berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.
Tipe ketiga, tipe kapas.
Tambahan tekanan sedikit saja, membuat mereka menyerah dan putus asa. Satu hal yang menjadi nilai lebih, orang tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah. Tipe lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalau mau berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.
Tipe ketiga, tipe kapas.
Seperti halnya kontur kapas tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan. Saat tekanan tiba, mereka mampu bersikap fleksibel. Cobalah Anda menekan sebongkah kapas. Ia akan mengikuti tekanan yang terjadi. Ia mampu menyesuaikan saat terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu, dengan cepat ia bisa kembali ke keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai kembali ke titik awal untuk memulai lagi.
Tipe keempat, tipe manusia bola pingpong.
Tipe keempat, tipe manusia bola pingpong.
Inilah tipe yang ideal dan paling kuat menghadapi konflik. Jangan sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih termotivasi, dan lebih kreatif. Coba perhatikan bola pingpong. Saat ditekan, justru ia memantuk ke atas dengan lebih dahsyat.
Nah, dari 4 tipe di atas, dimanakah anda berada apabilamendapat tekanan dan kesulitan? BAgaiman reaksi anda? Tidak menjadi persoalan di mana Anda saat ini. Tetapi, yang penting bergeraklah dari level tipe kayu rapuh ke tipe selanjutnya. Hingga akhirnya, bangun mental Anda hingga ke level bola pingpong. Saat itulah, kesulitan dan tantangan tidak lagi menjadi suatu yang mencemaskan untuk Anda.
No comments:
Post a Comment