Translate

February 23, 2011

Sahabat Bagi Kahlil Gibran

Kita ketahui bersama bahwa seorang Kahlil Gibran dengan segala talenta dan kelebihan yang ada dalam dirinya tidak akan tergantikan sepanjang zaman. Pun kita tahu bahwa sampai akhir hayatnya dia hidup menyendiri tanpa seorang pendamping hidup maupun keturunan. 

Bersama adik perempuan satu-satunya yang tersisa, ia banyak menghabiskan waktu di studio miliknya bersama rekan-rekan dan para sahabatnya.

Karena itulah KG membuat suatu tulisan sebagai penghargaan sekaligus cerminan kecintaan dan rasa kagum  dia kepada sahabat-sahabatnya, yang setia mendampingi, membatunya bangkit saat terjatuh, membuatnya tersenyum kala berduka yang terpenting selalu ada untuk KG sampai akhir usianya.

Ini tulisan beliau gambaran tentang seorang sahabat;


Sahabat adalah pemenuhan kebutuhan jiwa.
Dialah ladang hati, yang ditaburi dengan kasih dan dituai dengan penuh rasa terima kasih.

Sahabat adalah naungan sejuk keteduhan hati dan Api unggun kehangatan jiwa, karena akan dihampiri kala hati gersang kelaparan dan dicari saat jiwa mendamba kedamaian.
 
Ketika ia menyampaikan pendapat, kalbu tak kuasa menghadang dengan bisikan kata “tidak”, dan tak pernah khawatir untuk menyembunyikan kata “ya” 

Bilamana dia terdiam tanpa kata hati senantiasa mencari rahasianya.

Dalam persahabatan yang tanpa kata, segala fikiran, hasrat, dan keinginan terangkum bersama, menyimpan keutuhan dengan kegembiraan tiada terkirakan. 

Ketika tiba saat perpisahan janganlah ada duka, sebab yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin akan nampak lebih cemerlang dari kejauhan. 

Seperti gunung yang nampak lebih agung dari padang dan ngarai. 

Lenyapkan  maksud  lain dari persahabatan  kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.

Karena cinta berpamrih yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya,  bukanlah cinta, tetapi sebuah jaring yang ditebarkan ke udara dan hanya menangkap kekosongan semata.

Persembahkan yang terindah bagi persahabatan. Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah diamengenali pula musim pasangmu.

Karena persahabatan kan kehilangan makna jika mencarinya sekadar bersama guna membunuh waktu.
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu.

Sahabat kan  mengisi kekuranganmu  bukan  mengisi  kekosonganmu.


Dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa kegirangan, berbagi duka dan kesenangan.
 
Karena dalam rintik lembut embun, hati manusia menghirup fajar yang terbangun dan kesegaran gairah  kehidupan. 

No comments:

Post a Comment