Beberapa bulan yang lalu saya pernah mereview mengenai ketidak sadaran personl, Nah pada level yang lebih dalam dari ketidaksadaran personal terdapat ketidaksadaran kolektif atau ketidaksadaran yang dimiliki bersama semua manusia.Ketidaksadaran ini ada pada setiap orang, dibawa sejak lahir, diwarisi dari leluhur kita.
Manusia terdiri dari tubuh dan jiwa. Baik tubuh maupun jiwa punya sejarah. Sperma dan ovum yang bertemu membuat kita menjadi organism yang memiliki tubuh. Dalam tubuh kita berkembang macam-macam organ. Organ-organ itu adalah hasil dari perkembangan sejarah manusia.
Begitupun dengan jiwa, manusia tidak lahir sebagai individu yang kosong atau tabula rasa (papan putih). Dalam ketidaksadaran kolektif, tersimpan ingatan-ingatan dan warisan leluhur yang kita bawa sejak lahir.
Didalam ketidaksadaran kolektif, ada arketipe*. Arketipe ini bisa dijumpai dalam setiap budaya di masa lalu, sekarang, dan akan datang. Singkat kata, arketipe itu abadi dalam kehidupan seluruh manusia. Arketipe menjadi kekuatan psikis yang paling dasar dalam kepribadian manusia.
Arketipe sering kali muncul dalam mitos, cerita rakyat, atau mimpi. Suku-suku di Amerika, India, Afrika, atau Asia punya mitos atau cerita rakyat. Di Indonesia, khususnya di Jawa, ada mitos yang ditampilkan dalam cerita wayang yang di dalamnya ditemui banyak tokoh dengan beragam karakter. Kisah-kisah pewayangan tidak bisa dimengerti secara harfiah, tetapi secara simbolis.
Seperti yang terjadi pada ketidaksadaran personal, isi ketidaksadaran kolektif kita juga bisa keluar lewat mimpi. Mimpi yang berisi arketipe disebut mimpi arketipal. Untuk bisa menerjemahkannya, kita perlu memiliki pengetahuan yang memadai tentang symbol.
Arketipe bisa tampil dalam beragam symbol, namun makna yang di bawanya tetap sama. Ini bisa diibaratkan dengan berbagai jenis pohon yang menarik makanan dari bumi yang sama. Begitu juga jiwa kita, ada bermacam-macam orang dan budaya. Ada lima arketipe yang sangat umum ditemui, yaitu persona, bayangan (shadow), anima-animus, kepribadian mana, dan self.
*Istilah “arketipe” berasal dari bahasa Yunani, arkhè yang berarti permulaan/awal dan topus yang berarti model/cetak biru. Karena itu arketipe bisa diartikan sebagai model awal/cetak biru yang menjadi pola dasar terbentuknya model-model lain. Cetak biru kepribadian kita adalah arketipe. Jung sampai pada kesimpulan ini setelah melihat pola-pola dasar yang mirip dalam banyak kebudayaan, mitos, legenda, dan cerita rakyat.
Untuk penjelasan kelima jenis arketipe tersebut akan diuraikan pada postingan selanjutnya.
sifat manusia dipengaruhi oleh arketip" yang ada di otak bawah sadar setiap individu, yang mana ini diperoleh sejak individu di dalam kandungan hingga berusia 20 tahun, yang merupakan blue print dari individu tersebut, tapi apabila arketip" yang direkam banyak negatipnya kita dapat memperbaikinya dengan beberapa cara
ReplyDelete