Ini
bukan review filmnya Atiqah Hasiholan sama Ryo Dwanto yang bersetting di Busan
Korea Selatan, mungkin ada kesamaan judul namun ini adalah unek unek dan isi
hatiku yang sudah lelah, sudah mulai emosi menghadapi kelakuannya… Oh, Ya Allah
hold my hand, I believe you are always by my side, show me the right way…
Separah
inikah, sebenci itukah kamu? Bahkan tak pernah ku tahu apa salahku, apa yang
telah aku perbuat padamu sampai sebegitu jauhnya kau menghindari aku. Sepatah
kata pun tak mau kau ucapkan hanya Diam, Diam, dan Diam…
Apa
kamu tahu, Diammu itu yang menyakitiku. Diammu yang membuatku bingung ada apa
gerangan, ada apa denganmu??? Aku terus menanti untuk satu kata namun sampai
hari ini hanya diam itu yang kau tunjukkan padaku.. Jangan sampai kesabaranku
habis dan aku pastikan ketika semuanya terlanjur tersembunyi di lipatan waktu
kamu akan menyesal atas apa yang kamu perbuat padaku. Ketika kamu menyadari
semuanya, sudah terlambat, aku hanya manusia biasa dan kesabaranku pun berbatas.
Jawab
aku, berikan penjelasan, ungkapkan apa yang membuatmu membisu tak bicara padaku. Kamu
egois, terlalu egois. Dimana dirimu yang ku sanjung sang pencerah disetiap
kabut mengelayutiku. Dimana dirimu yang ku puja sang pelipur lara dikala
sedihku, dikala semua orang tak berpihak padaku. Dimana dirimu yang kukenal
dulu yang selalu mampu membuatku tertawa bahkan di saat saat terburuk yang ku
alami.
Untuk
kau ketahui, aku mulai jenuh mencari dan terus mencari alasanmu, aku sudah
lelah menanti sebuah penjelasan, air mataku sudah mulai mengering untuk sebait
doa setiap malam tapi kamu masih saja membisu dan membisu..
Bila
berpisah adalah inginmu, mari kita berpisah baik baik bukan dengan diam dan
saling menjauh seperti ini. Bila meninggalkanku adalah maumu, silahkan aku rela
walau butuh waktu untuk ikhlas namun tolong sebelum kamu pergi ceritakan, ungkapkan padaku
apa yang salah, ada apa denganmu??
Ada
apa dibalik diammu? Ada apa dibalik bisumu? Ada apa dengan diriku dan dirimu?
PS:
Terlalu egoisko jadi orang… Inikah yang kau bilang sifatmu yang tenang, rendah hati
dan penyayang, ternyata kau yang sok merasa selama ini. Beginikah caramu
memperlakukanku? Begini caramu mencintai? Begini caramu menyayangi? Maaf
aku tak bisa seperti ini, aku lebih terima kau caci, kau maki dari pada diam, diam dan membisu…
Dear kamu, terimakasih mungkin aku salah menilaimu tapi sungguh kamu menguras emosiku, menguji kesabaranku terlalu dalam, kamu tahu kan setiap Hello akan di akhiri Goodbye…. Inukah saatnya
kata itu diucapkan??? Jawab aku..
No comments:
Post a Comment