Translate

January 6, 2013

Cinta Tak Bersyarat (Dari Kisah Habibie & Ainun)


HIKMAH 2# 

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu karena aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya. Dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar benar dapat memutuskan kebahagian dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba tiba hilang berganti kemarau gersang. Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada. Aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira akulah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. Mana mungkin aku setia padahal memang kecendrunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan, Kau dariNYA dan kembali padaNYA, kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada. Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku. Selamat jalan, calon bidadari surgaku...

B.J. Habibie untuk Ainun


Itulah petikan isi hati pak  Habibie untuk Bu Ainun sang isteri tercinta, deret kata itu yang membuat dadaku sesak, mataku begitu berat menahan genangan air yang mulai berkumpul disudutnya, dan ah tak kuasa lagi ku bendung lirih menetes dipipiku (hikks, romantis dan cengengku kambuh lagi

Uhhh... betapa indanya cinta begini. Andai semua wanita seberuntung ibu ainun yang dicintai Habibie tanpa syarat, pasti tak ada lagi galau-galauan di muka bumi ini.. Tapi koq, aku masih berpikir mustahil ada cinta yang seperti itu, cinta tanpa tuntutan.

Coba perhatikan disekitar kita, disekeliling kita, atau mungkin kita sendiri yang mengalami; dulu saling mencintai lalu saling menyakiti, pacaran lalu putus, menikah eh kemudian bercerai padahal katanya cinta mati. Karena apa?? Karena kita tidak siap, hati kita atau mereka tidak siap untuk sebuah kata KETIDAK SEMPURNAAN, selalu harus bersyarat, musti ada tuntutan.

Mungkin butuk kajian mendalam untuk memahami, kesadaran yang penuh untuk mengerti bahwa cinta makhluk Allah yaitu manusia tak ada yang kekal, tak ada yang abadi (eh, judul laguna NOAH.. my favorite band). Pasti ada waktunya, ada umurnya, ada masanya dan bila saat itu tiba pasti akan berakhir karena memang hanya Allah yang maha Kekal Abadi.


HIKMAH:

  • Jika Allah menitipkan cinta dihati kita, jangan pernah bersedih ketika cinta itu pergi karena dia tidak kekal, bila tahu seperti itu lalu mengapa menangis?
  •  Cinta tanpa syarat, cinta yang sempurna hanya milik Dia yang Maha Cinta. Cintailah Allah karena cinta sungguh tak bersyarat.  


No comments:

Post a Comment