Translate

November 11, 2012

Menabung Rindu...


Kamu hadir dari ketidak sengajaanku, kamu datang tak terduga dari sebuah kesalah berujung indah. Wujudmu ada ketika aku terpaut dengannya yang dulu kucintai dalam, kusayangi sungguh namun kisahku  dengannya berakhir tak sempurna...

Kamu selalu mewarnai sisi lain hatiku yang tidak berwarna, kamu selalu nmbuatku tersenyum sendiri, tertawa lepas tanpa beban... Darimu kutemukan sebuah bahagia yang sederhana, natural tidak mengada ada. Suatu kesederhanaan yg tak ku dapatkan dari dirinya.

Cintakah aku padamu? Aku rasa tidak. Aku tipe orang yg setia pada dia yg intens berbagi cerita denganku selama ini, yang kuat ku yakini akan berujung bahagia namun senuanya kandas di september karam dalam baluran bunga2 bersemi terbakar panasnya mentari september.

Dan kamu... Ketika aku tenggelam dalam sedihku, berjuang melawan hatiku yg berduka... Kamu masih menjadi secebis sinar penerang walau redup. Setia merajut tawa walau pelan. Sesekali menyapaku memaksa bibirku menyungging senyuman yg kutahan. Ah, itulah kamu dengan segala keKAMUanmu..

Kini, september berlalu parlahan aku mulai bangkit kembali, menata hati dan hidupku yg sempat hancur berkeping keping. Dengan sisa pengharapan, penuh kepasrahan akan ku jalani hidupku dengan lebih baik. Masa lalu itu ada untuk dikenang, jadikan pelajaran untuk mensyukuri pemberianNYA. Dan aku siap kembali mengejar matahari, mencari bahagiaku yg sempat tertahan dan kamu akan selalu menjadi bagian yg mengindahkan hariku entah sampai kapan namun inginku selamanya.

Perlahan bibit bibit rindu mulai bertunas tumbuh memucuk dihatiku, rindu akan dirimu ah terlalu berlebihan. Aku akan menabung rindu ini sama pintaku agar engkau lakukan juga karena rindu tercipta oleh jarak, rentang waktu antara kita akan membuat kisah ini dipenuhi debaran rindu. Ahh, biarkan saja rindu membuncah dan bila tiba masa kita berjumpa semua akan terasa jauh lebih indah karena rindu yg meraja.

Aku ingin kita berjumpa dengan caraNYA, karena aku mau menjalani kisah ini sesuai skenario takdirku. Tak mau ku paksakan sekehendak egoku karena jalan takdirNYA pasti lebih indah dan kita sama sama percaya itu.

No comments:

Post a Comment