Translate

September 13, 2011

13/9 Sebelum Fajar Menjelang

Dingin malam sunyi  mencekam.  Hanya diam tak ada gerak, bahkan angin pun terasa enggan berhembus sepertinya ia takut mengusik lelap tidur semesta. Hanya kerlingan bintang sesekali tersipu di balik awan hitam. MAlam ini sepi, bisu dan waktu seakan berhenti sejenak.


Duhai engkau Sang pemilik malam, engkau Yang Maha Penjaga, yang tak pernah terlelap. Ini diriku dating menghadapmu, perkenankan aku bercerita padaMu tentang hidupku, hari-hari yang telah kulalui. Kerasnya kehidupan, gempuran deru badai semesta.


Duhai engkau Yang Maha Mendengarkan, engkau Yang Maha Melihat. Pandanglah aku yang bersimpuh di ujung kaki langitmu, menengadah dengan kedua tanganku menghadap ke singgasanamu. Dengarkan isi hatiku, suara kalbuku yang akan dituturkan oleh kelopak bibir jiwaku. PadaMu ku mengadu, berkeluh kesah karena aku tahu Engkaulah sebaik baiknya tempat mengadu.

Duhai yang kepadaMu hati ini percaya, Kepadamu jiwa ini berpasrah, kepadamu bibir ini melantunkan irama doa. Saat ini, di dingin malammu yang beku tepat 29 tahun lalu engkau mengisinkanku hadir menjelma sebagai hambamu.

Ajari aku untuk bisa senantia bersyukur kepadaMu atas nikmat hidup yang engkau kurniakan, tuntun aku senantiasa di jalanmu. Tegur aku ketika salah, ingatkan aku saat diriku terlupa. Kurniakan selalu keimanan dalam hatiku agar kalbu ini tida henti melantunkan ayat-ayat cintaMu, bertasbih dalam zikir kasihmu.

Duhai engkau Yang Maha Cinta, engkau Yang Maha Kasih. Sempurnakan hidupku dengan kehadirannya. Dia yang mampu menjadi selimut hati yang penuh kehangatan dan kelembutan cintaMu. Sungguh hamper lelah jasad ini menunngu, tiada henti hati ini memohon untuk kau kirimkan malaikatmu membawa cinta, sebenar benarnya cinta untukku.

Ya Rabb, Yang Maha Agung. Indahkanlah perilakuku selalu agar dia dapat menemuiku atas petunjukMu. Engkau Sang pemilik rahasia, hanya engkau yang maha tahu dimana keberadaannya, maka perkenankan aku titipkan rindu ini atas nama cinta untukMu. Lindungi dia seperti engkau menjagaku. Sampaikan salam hangatku dan bisikkan telinga hatinya bahwa di sini aku tetap setia dengan sejuta rindu dan pengharapan. Jaga hatinya untuk tetap mencintaiku atas namaMu, arahkan langkah kakinya untuk menemuiku. 


Hingga saat indah itu datang, malam penantian berujung pada fajar bahagia dan kau pertemukan kami dalam mahligai kasihmu. Dan rindu terpatahkan oleh sukacita.

Untuk semuanya, terima kasih untuk segala bentuk kado, doa, perhatian dan tentunya kesabaran kalian selama menjadi bagian dari kisah hidupku sebagai seorang teman, sahabat dan the one special (sesungguhnya aku masih belajar dan terus belajar menjadi yang terbaik untukmu).
Semoga akan tiba masanya semuanya menjadi indah dan penuh bahagia. Aminnn...

No comments:

Post a Comment