Translate

June 9, 2013

Sunday Morning 9/6


Pagi yang cerah… angin semilir menerpa wajahku, kilauan embun di pucuk dedaunan mempesona mataku… Ahh, indahnya pagi. Sang mentari tersenyum penuh kehangatan di atas sana.. Pagi ini sungguh indah, pagi ini damai dan untuk kali ini tak ada kata I DON’T LIKE SUNDAY J

Hei, semilir angin… ingin kutitipkan padamu RINDU ini, rindu yg membuat gelisah tidurku semalam. Bawa ia bersamamu terbang perlahan sampaikan padanya ku yakin diapun sama gelisahnya denganku.. hembuskan lembut di wajahnya, bisikan kerinduan ini perlahan ditelinganya.

Hei, Embun pagi…  bingkailah rindu ini dalam bening gelembungmu seperti beningnya hatiku menyimpan rindu… Tulus tak kan ku paksakan untuk bertemu hingga masanya tiba takkan kurusak jalan cerita yang telah diskenariokan Tuhan.. Kepadamu duhai embun kupinta untuk membingkai rinduku dan gantungkan diujung daun sampai sang mentari datang memantulkan cahayamu, sehingga ketika dia terbangun dan mendapatimu dia akan tersenyum menatap pantulan rinduku dalam beningmu.

Hei, sang mentari… berikan kengatanmu untuk hatiku yang dingin menggigil karena rindu yang bersemayam… Hangatkan rindu ini hingga pada masa kami bertemu engkau akan terseyum mesra memancarkan kehangatan dalam hatiku dan hatinya.

Dan dihari yang indah itu, ketika Tuhan mempertemukan aku dan dia engkau angin, embun dan mentari aku tau kalian pasti mengitari kami tersenyum penuh bahagia menyaksikan akhir episode cinta yang berbalut sabar dan tawakkal.. Kalian lah saksi untuk semua rasa, segala rindu yang tersimpan rapi dalam hati…

Oh… hari ini terasa berat karena rindu yang merambat memenuhi hampir seluruh ruang hatiku… Ku akui aku mencintaimu dengan sadar dan akan (terus) mencintaimu dengan sabar.. Kaulah detak di setiap detikku…


#ketika rindu tak terbendung, biarkan pena yang bicara. Yuni#
 

No comments:

Post a Comment