Translate

April 10, 2013

Seperti Gerimis Aku Jatuh Perlahan Padamu


yuninasir.blogspot.com
Gerimis di Power Plant
Terinspirasi dari gerimis sore kemarin, yang lembut mengetuk jendela dengan simfoninya yang indah. Aku selalu suka gerimis di sore hari, entah kenapa… Gerimis yang sendu, awan yang kelabu, langit yang temaram, sore nan redup kadang kala ditutup dengan pelangi yang indah seperti satu paket kado istimewa yang selalu ku nantikan… Dan aku suka gerimis sore hari..

(sebenarnya title nya tidak begitu nyambung,  entah terlalu di dramatisir atau aku yang selalu stuck untuk memberi judul… mungkin karena terpesona gerimis kali ini…. Dimaklumi saja na guys :), suasana hati lagi mellow… ini hanya sebuah tulisan dikala gerimis )

Tak pernah kutau dimana ujungmu yang selalu kulihat hanya dimana jatuhmu
Gerimis yang sederhana aku suka menatapmu berlama lama...

Engkau datang begitu hati hati, luruh perlahan menyentuh bumi seolah takut tetesmu akan menyakitkan. 
Engkau hadir bersama awan kelabu,  membelai sang bumi dengan lembut penuh kecup kerinduan.

Yah, RINDU…. Rindu itu selalu indah dan tak mampu diretas waktu, walau tak melulu tapi hadirmu selalu beriring gerimis. Dalam gerimis selalu ada nyanyian indah  yang hanya bisa didengar oleh mereka yang rindu, entahlah…

Ketika gerimis, aku merasakan hadirmu dalam butiran rintiknya
Bersama gerimis aku berharap kamu mampu merasakan ungkapan rinduku padamu.

Dan gerimis pun hampir usai semetara di kepalaku rindu berpendar mencari jalan pulang.. 
Sudahlah, aku hanya rindu.. Itu saja, AKU RINDU :(

No comments:

Post a Comment