Sebenarnya saya tidak
begitu tertarik dengan topic ini namun teringat kata kata teman saya
jadi penasaran dan iseng2 nanya sama om google dan bongkar bongkar catatan
kuliah dulu dan akhirnya kesampaian menulis tentang hal yang satu ini :) .. Masih teringat
kata katanya dulu ‘sebenarnya kamu itu telah melakukan telepati kamu saja yang
tidak menyadari’???? Humm… TELEPATI??? benarkah, iya kah??? :D
Secara awam telepati
dapat diartikan ‘merasakan dalam jarak jauh’. Ini termasuk dalam cabang utama ilmu parapsikologi yang dijelaskan
sebagai metode transfer
informasi tentang pikiran atau perasaan antara individu dengan cara lain diluar
panca indera klasik .
Beberapa percobaan pernah dilakukan untuk
menguji fenomena telepati . Yang paling terkenal adalah uji coba dengan
menggunakan kartu Zener dan percobaan yang dinamakan Eksperimen Ganzfeld. (tapi
saya tidak akan membeberkan mengenai kartu uji coba ini, rumit dan saya pun tidak begitu mengerti… ;) )
Pada dasarnya ketika masih bayi kita semua
pernah melakukan telepati namun seiring
perkembangan usia kemampuan telepati menjadi berkurang karena kita lebih
dominan menggunakan otak kiri daripada otak kanan. Pancaran sinyal telepati
sebagaimana kita ketahui dilakukan oleh pikiran bawah sadar yang dikontrol
melalui otak kanan, begitu pun si penerima pesan telepati diterima melalui otak
kanan juga.
Walau secara ilmiah belum dapat di
jelaskan tapi telepati memang ada dan dapat digunakan bahkan sering terjadi
terutama pada mereka yang memiliki hubungan yang erat dan kuat… hanya saja tidak banyak
dari kita yang menyadari akan hal tersebut.
Mungkin pernah kita merasa merindukan
seseorang begitu dalamnya nah pada saat itu focus dan konsentrasi kita pada
rasa rindu itu akan melibatkan jiwa dan raga termasuk emosi dan alam bawah
sadar kita, dan pada saat itu kita ingin sekali mendengar kabar darinya? Dan
tak lama kemudian dia yg kita pikirkan/rindukan memberi kabar.. ini sebenarnya
contoh telepati sederhana ketika kita memikirnya kita mengirimkan sinyal
telepati kepada orang tersebut dan dia dapat merasakan apa yg kita rasakan
dan memberikan respon dengan memberi kabar.
Telepati tidak hanya mengandalkan
kekuatan gelombang pikiran melalui alam bawah sadar namun juga melibatkan fisiologis tubuh. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ketika
seseorang menyampaikan sebuah pesan telepatik kepada orang lain, terjadi perubahan
fisiologis dalam diri pengirim, respon kulit galvanik atau GSR (merupakan
detektor alamiah terhadap stres psikologis dalam diri seseorang) meningkat.
Pada saat relaks, GSR-nya kembali menurun. Begitu pun si penerima pesan
telepatik akan merespon secara fisiologis juga, penerima pesan juga mengalami
kenaikan GSR. Saat pengirim pesan dalam kondisi relaks, secara otomatis, GSR
penerima pesan juga ikut menurun. Padahal, penerima pesan tidak tahu apakah
pengirim pesan sedang berkonsentrasi atau sedang relaks.
Intinya, karena sebenarnya setiap manusia
memiliki kemampuan untuk ini sewaktu bayi
jadi siapa pun bisa melakukan telepati. Kuncinya adalah tingkatkan
kemampuan otak kanan sebagai pusat intuitif dan imajinatif, konsentrasi dan
focus untuk memperkuat gelombang pesan yg akan dikirim lewat alam
bawah sadar… Bukan cuma mereka yang memiliki indra ke enam yang bisa. So,
apakah anda tertarik untuk belajar dan melatih otak kanan untuk bisa
bertelepati?? Silahkan mencoba (ada banyak literatur mengenai cara melatih telepati, saya sejujurnya tidak begitu berminat ;) )….