an-Nabdah Fi Fann al-Musiqa (kahlil Gibran)
Musik-musik semesta; Part 01#
Musik adalah jemari halus yang mengetuk pintu kalbu untuk membangunkan kehangatan dari tidurnya yang lelap. Ketukan jemari itu membuat hamparan kenangan hadir kembali, setelah hilang ditelan pekatnya malam.
Ketukan itu membuat kenangan masa silam terbuka kembali, setelah diselubungi berbagai peristiwa yang selalu dating silih berganti.
Alunan nada-nada music adalah senandung lembut yang kerap hadir di lembar-lembar imajinasi. Jika nada-nada itu dilantunkan dalam melodi kesedihan, maka ia menghadirkan kenangan silam disaat gundah dan putus asa.
Tapi jika dilantunkan pada saat hati senang, maka music menghadirkan kenangan silam disaat damai dan bahagia.
Alunan nada-nada music adalah kumpulan suara kesedihan yang membuat segala kegelisahan memenuhi tulang rusuk, lalu menghadirkan seribu duka.
Tapi ia juga bias berupa susunan kata-kata ceria yang segera menguasai kalbu kita, lalu menari riang di sela tulang rusuk, menghadirkan seribu bahagia.
Alunan nada music adalah petikan pada dawai, yang masuk ke pendengaran kita, membawa gelombang lembut.
Kadang ia mampu memaksa tetesan airmata menyeruak dari kelopak, karena merasa gerah bagai tersulut oleh api kerinduan, tak tahan pada desakan gelisah cinta sat berpisah dengan kekasih, karena himpitan kepedihan cinta yang luka tergores cakar-cakar penantian.
Namun ia juga mampu menghadirkan simpul senyuman yang keluar perlahan dari gerakan lembut sepasang bibir indah, sebagai isyarat rasa senag dan bahagia.
Alunan nada music adalah nafas terakhir akalnya hati dan nafsunya jiwa.
No comments:
Post a Comment