Translate

August 27, 2008

Deteksi Kebohongan


Sebuah alat untuk mendeteksi kebohongan sudah digunakan polisi di dunia untuk mendapatkan pengakuan seorang tersangka kriminal sejak tahun1924. Dalam perkembangannya yang mutakhir, teknik ini semakin menakutkan bagi para pelaku kriminal. Mereka tidak bisa lagi meloloskan diri dari bukti-bukti kejahatan yang bisa menjeratnya dengan hanya menghapus sidik jari.

Fungsi kerjanya mirip dengan sebuah electroencephalogram (EEG), sensor-sensor digunakan untuk menemukan pikiran atau memori yang tersembunyi dengan cara mengoreksi langsung ke dalam organ otak. Akurasinya, menurut demo yang dilakukan oleh Federal Bureau of Investigation (FBI) dan Angkatan Laut Amerika Serikat, 98-100 persen.

Di Indonesia, alat pendeteksi kebohongan masih dalam bentuk Poligraf konvensional yang dibuat oleh William Marston. Kunci teknik ini adalah membaca atau memonitor respon tubuh ketika seseorang harus menjawab ya atau tidak atas sejumlah pertanyaan yang diajukan. Alat ini akan melacak perubahan psikologis pada tubuh jika seseorang berbohong. Caranya adalah dengan melihat perubahan tekanan darah, resistansi listrik pada kulit, adanya keringat yang berpeluh, serta kecepatan degup jantung dan pernapasan, yang akan direkam secara digital atau di atas kertas.Perubahan dari ketiga indikator tersebut mengindikasikan stres. Bisa jadi, orang yang ditanyai sedang berusaha berbohong.

Namun, akurasi Poligraf konvensional terbatas hanya sekitar 70 %. Pasalnya, orang yang berkata jujur dapat menunjukkan kemiripan perubahan dengan rasa gelisah yang muncul selama pengujian. Sementara orang yang mahir berbohong dapat mempelajari bagaimana menyiasati pengujian Poligraf. Persoalan yang kerap muncul saat menggunakan Poligraf adalah mengukur tingkat kegelisahan seseorang. Kebanyakan orang menjadi gelisah ketika menghadapi tes Poligraf, dan pembohong ulung justru tidak gelisah saat mereka berbohong.

Ada beberapa jenis lie detector yang lebih efektif daripada Poligraf konvensional, yakni Handy Truster Emotion Reader dan Fungsi Pencitraan Resonansi Magnetik (fMRI).
Handy Truster dapat dihubungkan ke saluran handphone maupun telepon biasa. Handy Truster mampu memperlihatkan warna nada dari percakapan seseorang yang mengindikasikan kebimbangan atau keragu-raguan. Bahkan juga bisa mendeteksi perubahan tekanan pada tingkat nada frekuensi rendah sebagai pertanda khusus dari perkataan bohong. Sedangkan fMRI merupakan alat pemindai otak yang biasa mendeteksi penyakit tumor pada otak. fMRI juga mampu menunjukkan aktivitas dari beberapa bagian otak hingga ukuran milimeter. Hal ini mungkin dilakukan karena manusia menggunakan bagian berbeda dari otaknya saat sedang berbohong.

No comments:

Post a Comment