Translate

April 15, 2013

TELEPATI... Bahasa Antar Pikiran/Perasaan


Sebenarnya saya tidak begitu tertarik dengan topic ini namun teringat kata kata teman  saya jadi penasaran dan iseng2 nanya sama om google dan bongkar bongkar catatan kuliah dulu dan akhirnya kesampaian  menulis tentang hal yang satu ini :)  .. Masih teringat kata katanya dulu ‘sebenarnya kamu itu telah melakukan telepati kamu saja yang tidak menyadari’???? Humm… TELEPATI??? benarkah, iya kah??? :D

Secara awam telepati dapat diartikan ‘merasakan dalam jarak jauh’.  Ini termasuk dalam cabang utama  ilmu parapsikologi yang dijelaskan sebagai  metode transfer informasi tentang pikiran atau perasaan antara individu dengan cara lain diluar panca indera klasik .

Beberapa percobaan pernah dilakukan untuk menguji fenomena telepati . Yang paling terkenal adalah uji coba dengan menggunakan kartu Zener dan percobaan yang dinamakan Eksperimen Ganzfeld. (tapi saya tidak akan membeberkan mengenai kartu uji coba ini, rumit dan saya pun tidak begitu mengerti… ;) )

Pada dasarnya ketika masih bayi kita semua pernah melakukan telepati  namun seiring perkembangan usia kemampuan telepati menjadi berkurang karena kita lebih dominan menggunakan otak kiri daripada otak kanan. Pancaran sinyal telepati sebagaimana kita ketahui dilakukan oleh pikiran bawah sadar yang dikontrol melalui otak kanan, begitu pun si penerima pesan telepati diterima melalui otak kanan juga.



Walau secara ilmiah belum dapat di jelaskan tapi telepati memang ada dan dapat digunakan bahkan sering terjadi terutama pada mereka yang memiliki hubungan yang erat dan kuat… hanya saja tidak banyak dari kita yang menyadari akan hal tersebut.

Mungkin pernah kita merasa merindukan seseorang begitu dalamnya nah pada saat itu focus dan konsentrasi kita pada rasa rindu itu akan melibatkan jiwa dan raga termasuk emosi dan alam bawah sadar kita, dan pada saat itu kita ingin sekali mendengar kabar darinya? Dan tak lama kemudian dia yg kita pikirkan/rindukan memberi kabar.. ini sebenarnya contoh telepati sederhana ketika kita memikirnya kita mengirimkan sinyal telepati kepada orang tersebut dan dia dapat merasakan apa yg kita rasakan dan memberikan respon dengan memberi kabar.

Telepati  tidak hanya mengandalkan kekuatan gelombang pikiran melalui alam bawah sadar namun juga melibatkan fisiologis tubuh.  Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang menyampaikan sebuah pesan  telepatik kepada orang lain, terjadi perubahan fisiologis dalam diri pengirim, respon kulit galvanik atau GSR (merupakan detektor alamiah terhadap stres psikologis dalam diri seseorang) meningkat. Pada saat relaks, GSR-nya kembali menurun. Begitu pun si penerima pesan telepatik akan merespon secara fisiologis juga, penerima pesan juga mengalami kenaikan GSR. Saat pengirim pesan dalam kondisi relaks, secara otomatis, GSR penerima pesan juga ikut menurun. Padahal, penerima pesan tidak tahu apakah pengirim pesan sedang berkonsentrasi atau sedang relaks.

Intinya, karena sebenarnya setiap manusia memiliki kemampuan untuk ini sewaktu bayi  jadi siapa pun bisa melakukan telepati. Kuncinya adalah tingkatkan kemampuan otak kanan sebagai pusat intuitif dan imajinatif, konsentrasi dan focus untuk memperkuat gelombang pesan yg akan dikirim lewat alam bawah sadar… Bukan cuma mereka yang memiliki indra ke enam yang bisa. So, apakah anda tertarik untuk belajar dan melatih otak kanan untuk bisa bertelepati?? Silahkan mencoba (ada banyak literatur mengenai cara melatih telepati, saya sejujurnya tidak begitu berminat ;) )….

2 comments:

  1. Not bad this posting, but this posting i am not recomended for people with interesting for telephaty.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete