“Aku tidak sedang
rindu dan mencoba untuk tak lagi merindu, hanya ingin berucap ‘Selamat Ulang
Tahun’ tetaplah menjadi matahari yang menghangatkan setiap siang, kawan sejati
bagi rembulan di padang tabur bintang dalam kubah langit”.
Dua
puluh delapan tahun tepatnya, namun ini kali kedua aku mengucapkannya lewat
bibir hatiku dengan bahasa kalbu yang hanya mampu di dengar desau angin
berhembus, suara yang terucap dari jiwa yang senantiasa belajar mengeja hati.
Tak akan terungkap dan terucap karena sungguh dalam diam aku menemukan dunia
yang sesungguhnya menjadikan rasa ini
tetap murni di dunia tanpa cela.
Rasanya
tak perlu lagi doa yang istimewa untukmu karena toh telah kau dapatkan yang kau
cari, tak ingin ku mengharapmu menjadi dewasa lebih bijaksana karena
sesungguhnya kamu telah berada di fase itu. Kamu sudah lebih dari sekedar dewasa,
pun bijak walau tak sungguh bujaksana. Hidupmu adalah hidupmu, apa yang kau
inginkan pasti itu yang terbaik bagimu, tak ingin ku mencampuri apalagi
berharap lebih.
Hari
ini tepatnya setahun lalu, ketika rasa yang tidak ku inginkan mendekati hatiku,
rasa yang selalu coba ku sangkal adanya berhasil mengalahkan egoku memasuki
hatiku melalui ruang tersempit yang selama ini ku jaga untuk tetap tertutup
rapat. Menelusup perlahan mendiami palung hatiku terdalam, tinggal disana dan memilih
enggan untuk pergi.
Untuk
‘dikau’ arah rasaku, aku tidak berharap lebih, ada dan tiadanya akan terasa
sama karena rasa ini ku biarkan saja tumbuh tanpa mengharap perhatian atau
apapun. Aku biarkan dia bersemi, berbunga dan mungkin sampai layu dengan
sendirinya. Aku tak mau peduli dan tak ingin peduli biarkan semua mengalir apa
adanya, berjalan dengan caraNya. Keyakinanku akan akhir rasa ini yang membuatku
bertahan selama aku mampu.
Dan,
hanya sederet kata ‘selamat ulang tahun’ kamu sangat tahu yang terbaik bagimu
dan semoga yang terbaik selalu untukmu…
yuni@120702
awesome... selamat ulang tahun untuknya mbk, semoga jalan tuhan menjadikannya berujung indah.
ReplyDelete