Translate

July 21, 2008

Hidup nyaman dengan Diabetes Melitus

Sering buang air seni (khususnya di malam hari), cepat merasa lapar dan haus merupakan gejala awal yang banyak ditemui pada penderita diabetes. Tapi kadang juga DM tidak disertai gejala awal, tetapi baru dirasakan oleh penderita setelah beberapa bulan/tahun menderita DM. Umumnya gejala ini berupa kesemutan, gatal-gatal, penglihatan kabur, cepat lelah dan mengantuk, impotensi dan luka yang sukar sembuh.

Cara terbaik untuk memastikan apakah anda menderita DM atau tidak adalah dengan pemeriksaan kadar gula darah.

Seorang penderita DM dapat hidup aman dan nyaman bersama penyakitnya, dengan syarat:

1. Disiplin dalam diet
Menu makanan harus tetap berpatokan pada gizi seimbang (4 sehat 5 sempurna). Jumlah kalori yang diberikan disesuaikan dengan status gizi, umur, aktivitas, da tidaknya stress akut, infeksi dsb. Untuk pengaturan diet yang tepat sebaikya di konsultasikan dengan dokter/ahli gizi.

2. Periksa kadar gula dalam darah dan urin secara rutin
Kontrol glukosa darah meliputi; glukosa darah puasa dan glukosa darah 2 jam setelah makan (2 jam PP), pemeriksaan kadar HbA1c (glikohemoglobin); pemeriksaan HbA1c ini menggambarkan kadar gula darah rata-rata dalam waktu 2-3 bulan sebelumnya, disesuaikan dengan umur sel-sel darah merah.

3. Minum obat antidiabetes atau gunakan insulin
Pemakaian obat anti diabetic atau insulin harus sesuai dengan petunjuk dokter.

4. Perhatikan factor resiko yang lain yang mungkin dapat mempermudah munculnya komplikasi seperti; tekanan darah, berat badan dan kadar lemak darah (cholesterol)

Penderita DM sebenarnya tidak perlu takut terhadap penyakitnya tapi harus mewaspadainya karena dapat menimbulkan komplikasi kronis yang dapat menyengsarakan dalam waktu yang lama.

Komplikasi akut dapat terjadi secara mendadak berupa koma diabetic yaitu kehilangan kesadaran karena kadar glukosa darah yang tinggi, atau turun mendadak.

Komplikasi kronis terjadi apabila DM tidak terkontrol dalam waktu lama, berupa komplikasi pada mata yang dapat menyebabkan buta, serangan jantung, kerusakan ginjal, komlikasi pada syaraf, gangrene yang sulit sembuh.

No comments:

Post a Comment