Translate

March 28, 2013

Thursday Words #1.... Sabar, Ikhlas & Bersyukur


yuni's file
Cerita ini bukan orisinil dari saya tapi sebuah cerita copas yang saya dapat hari ini sebagai “Thursday Words” dari pak guru, thanks ya pak guru ijin share :) ... Cerita yang sederhana tapi amat sangat menyentuh sampai ke palung hati. Yahh, sabar… sesungguhnya Allah senantiasa bersama orang orang yang sabar dan setiap yang berlaku pasti ada hikmah dibaliknya… Aku sangat sangat percaya itu…

Well, back to the topic… Berikut sebuah kisah kehidupan yang mencerminkan bagaimana keihlasan yang berselimut kesabaran akhirnya membuahkan syukur yang tiada terperi. Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar…    

..............................................................................................................
Cuaca hari ini sangat sangat panas. Mbah Sarno terus mengayuh sepeda tuanya menyisir jalan perumahan Condong Catur demi menyambung hidup.

Mbah Sarno sudah puluhan tahun berprofesi sebagai tukang sol sepatu keliling. Jika orang lain mungkin berfikir “Mau nonton apa saya malam ini?”, Mbah Sarno cuma bisa berfikir “saya bisa makan atau nggak malam ini?”

Di tengah cuaca panas seperti ini pun terasa sangat sulit baginya untuk mendapatkan pelanggan. Bagi Mbah Sarno, setiap hari adalah hari kerja. Dimana ada peluang untuk menghasilkan rupiah, disitu dia akan terus berusaha.

Hebatnya, beliau adalah orang yang sangat jujur. Meskipun miskin, tak pernah sekalipun ia mengambil hak orang lain.

Jam 11, saat tiba di depan sebuah rumah mewah di ujung gang, diapun akhirnya mendapat pelanggan pertamanya hari ini. Seorang pemuda usia 20 tahunan, terlihat sangat terburu-buru.

Ketika Mbah Sarno sedang menambal sepatu pemuda yang bolong tsb, sang pemuda terus menerus melihat jam. Namun Karena pekerjaan ini sudah digeluti Mbah Sarno selama bertahun-tahun, dalam waktu singkat pun ia berhasil menyelesaikan pekerjaannya.

“Wah cepat sekali. Berapa pak?”

“5000 rupiah mas”

Sang pemuda pun mengeluarkan uang seratus ribuan dari dompetnya. Mbah Sarno jelas kaget dan tentu ia tidak punya uang kembalian sama sekali apalagi sang pemuda ini adalah pelanggan pertamanya hari ini.

“Wah mas gak ada uang pas ya?”

“Nggak ada pak, uang saya tinggal selembar ini, belum dipecah pak”

“Maaf Mas, saya nggak punya uang kembalian”

“Waduh repot juga kalo gitu. Ya sudah saya cari dulu sebentar pak ke warung depan”

“Udah mas nggak usah repot-repot. Mas bawa dulu saja. Saya perhatikan mas lagi buru-buru. Lain waktu saja mas kalau kita ketemu lagi.”

“Oh syukurlah kalo gitu. Ya sudah makasih ya pak.”

Jam demi jam berlalu dan tampaknya ini hari yang tidak menguntungkan bagi Mbah Sarno. Dia cuma mendapatkan 1 pelanggan dan itupun belum membayar. Ia terus menanamkan dalam hatinya, “Ikhlas. Insya Allah akan dapat gantinya.”

Waktu menunjukkan pukul 3 lebih, Mbah Sarnopun menyempatkan diri shalat Ashar di masjid depan lapangan bola sekolah. Selesai shalat ia berdoa.

“Ya Allah, izinkan aku mencicipi secuil rezekimu hari ini. Hari ini aku akan terus berusaha, selebihnya adalah kehendakMu.”

Selesai berdoa panjang, ia pun bangkit untuk melanjutkan pekerjaannya.

Saat ia akan menuju sepedanya, ia kaget karena pemuda yang tadi siang menjadi pelanggannya telah menunggu di samping sepedanya.

“Wah kebetulan kita ketemu disini lagi Pak. Ini bayaran yang tadi siang pak.”

Kali ini pemuda tadi tetap mengeluarkan uang seratus ribuan. Tidak hanya selembar, tapi 5 lembar.

“Loh loh mas? Ini mas belum mecahin uang ya? Maaf mas saya masih belum punya kembalian. Ini juga kok 5 lembar mas. Ini nggak salah ngambil mas?”

“Nggak pak, terima saja semua uang ini, Hari ini tadi saya tes wawancara. Telat 5 menit saja saya sudah gagal pak. Untung bapak membiarkan saya pergi dulu. Insya Allah minggu depan saya berangkat ke Prancis pak. Saya mohon doanya pak”

“Alhamdulillah selamat ya Mas, Tapi uang ini terlalu banyak ?”

“Saya bayar upah sol sepatu saya Rp 5000 pak. Sisanya untuk membayar kesuksesan saya dan keikhlasan bapak membantu saya hari ini.”

Tuhan punya cara tersendiri dalam menolong hamba-hambaNya yang mau berusaha dalam kesulitannya. Dan kita tidak akan pernah tahu kapan pertolongan itu tiba.

Keikhlasan akan dibalas dengan keindahan,,
Kesuksesan akan menyertai keikhlasan dan rasa syukur.

March 25, 2013

Sabar Itu Hakekatnya Tanpa Batas...



Hari ini minggu lalu, saya sedang mengikuti ‘Disaster Nursing Training’ melalui video conference dari Tokyo Japan.. Ketika di sesi kedua ada email masuk di inbox-ku.. Humm, ternyata sederet kata sederhana namun amat sangat berharga, dari mana lagi kalo bukan dari sang guru yang super sibuk sejagad raya.. Humm, ternyata masih ingat juga memberikan pelajaran sama muridnya, jangan ada homework dulu ya pak guru saya lagi training nih sampe malem, he hee...


Deret kata ini biasa saja namun sarat akan makna, terlihat begitu mudah, gampang dicerna namun aplikasinya di dunia nyata mungkin hanya satu dua orang yang benar benar dapat menjalaninya dengan baik..

Yah, SABAR…. Sabar bukanlah diam tanpa kata. Sabar bukanlah diam menunggu berlalunya sesuatu. Dan sabar bukanlah sikap pasrah dalam menghadapi sesuatu.

Sabar itu ada batasnya, ini adalah pemahaman yang keliru. Pemahaman seperti ini akan menyebabkan hati menjadi rapuh,  tidak akan tegar menerima segala ujian atau musibah dari Allah, yang akhirnya mengakibatkan batin merana,  banyak orang yang lepas kontrol dengan dalih “ sabar ku ada batasnya.”

Sabar itu tidak hanya di lakukan ketika menerima musibah saja namun juga harus di lakukan pada waktu diberikan kesenangan. Karena ujian Allah itu tidak hanya terdapat dalam kesusahan saja, namun terdapat juga dalam kesenangan, kebanyakan orang justru lalai menjalankan sabar bila di beri kesenangan.

Yang terberat adalah bagaimana berlaku sabar, melatih diri dan hati untuk bisa mengontrol emosi, menyikapi segala sesuatu dengan tenang dan penuh kesabaran.. Sudahkah kita mampu menata hati menjadikan diri penyabar??

Memang butuh waktu yang sangat lama bahkan bisa seumur hidup kita untuk belajar, belajar sekaligus mengaplikasikan upaya kita, membentuk diri dan pribadi yang sabar. Dan semoga kita mampu menjadi orang yang bersabar tanpa batas dalam menghadapi kejadian apapun atas diri kita, demi ketenteraman hati dalam menjalani kehidupan di dunia ini.
“Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar”. [Ar-Ruum 60].
Kemampuan kita untuk bersabar memang terbatas, tapi kesabaran itu sendiri tidak berbatas, karena kesabaran adalah milik Tuhan. Maka jika engkau ingin panjang kesabaranmu, selalu mintalah untuk disabarkan. Dengannya, semoga kesabaran kita menjadi tidak terbatas…

March 5, 2013

Merpati Tak Pernah Ingkar Janji


Untuk kita renungkan, kita sebagai makhluk yang istimewa tidak bisakah berlaku seperti merpati, kita istimewa maka sempurnakan istimewa kita dengan pelajaran dari sekeliling kita, jangan mau kalah dari seekor Merpati... Kata orang Merpati tak pernah Ingkar janji kenapa kita tidak...?? Apa sulitnya...??

Merpati adalah burung yang tidak pernah mendua hati.
Coba perhatikan, apakah ada merpati yang suka ganti-ganti pasangan? Jawabannya adalah “tidak”! Pasangannya cukup satu seumur hidupnya.

Merpati adalah burung yang pasti tahu kemana dia harus pulang. 
Betapapun merpati terbang jauh, dia tidak pernah tersesat untuk pulang. Pernahkah ada merpati yang pulang ke rumah lain? Jawabannya adalah “tidak”!

Merpati adalah burung yang romantis. 
Coba perhatikan ketika sang jantan bertalu-talu memberikan pujian, sementara sang betina tertunduk malu. Pernahkah kita melihat mereka saling mencaci? Jawabannya adalah “tidak”!

Burung merpati tahu bagaimana pentingnya bekerja sama. 
Coba perhatikan ketika mereka bekerja sama membuat sarang. Sang jantan dan betina saling silih berganti membawa ranting untuk sarang anak-anak mereka. Apabila sang betina mengerami, sang jantan berjaga diluar kandang. Dan apabila sang betina kelelahan, sang jantan gantian mengerami. Pernahkah kita melihat mereka saling melempar pekerjaannya? Jawabannya adalah “tidak”!

Merpati adalah burung yang tidak mempunyai empedu, ia tidak menyimpan kepahitan sehingga tidak pernah menyimpan dendam.
 
Apakah manusia tidak bisa seperti sang Merpati?
Hidup itu akan semakin indah jika kita mau untuk saling mengerti, berbagi, dan menghargai.